Please sebelum baca tulisan ini, singkirkan fikiran negatif kalian. Ini bukan hubungan sejenis, ini murni pertemanan. Tulisan ini merujuk kepada seorang teman yang seringkali di cap ‘Aneh’ oleh kebanyakan orang. Okay, mungkin untuk lebih sopannya kita menggunakan kata-kata Unik.
Tulisan ini berawal saat dia mengirimkan pesan di sebuah grup di WhatsApp yang kami namakan “Research, Write, Publish” yang beranggotakan 3 member aktif, Dia, si Greenbee dan gue sendiri. Grup ini kita namakan sesuai dengan kesukaan kita akan dunia penelitian, penulisan dan bercita-cita untuk bisa diterbitkan.
“ Gengs, aku bikin challenge nulis flash story 200 kata. Temanya Gajah. Ada yang mau ikut? Waktu 30 jam dari sekarang :D”
Seru! Tapi kemudian ada bisikan di kuping sebelah kanan, (*gak tau siapa, tiba-tiba suasana serem) kenapa nggak bikin tulisan tentang dia aja sekalian.
Sebutlah namanya Onah (*Maaf bagi yang bernama sama dan merasa tidak rela). Awal kenalan sama Onah adalah unsur ketidaksengajaan yang berujung manis (hoeeekk). Sewaktu masih menjadi mahasiswa tingkat akhir, kumpul sama teman-teman menjadi hal yang menyenangkan. Waktu itu moment-nya ngumpul sama teman-teman IA SMANSA (Ikatan Alumni SMA Satu). Hari itu si Onah ikutan. Pada dasarnya gue dan Onah beda SMA, bahkan beda provinsi dan Beda PULAU. Lalu kenapa ada Onah? Ternyata Onah adalah salah satu teman deket dari Malin (*Baca namanya dari belakang). Jadilah kita kenalan.
Onah adalah tipikal Bunglon. Dengan cepat dia bisa menyesuaikan dengan teman-teman lainnya. Sehingga kita tidak merasa canggung sedikitpun. Selain itu Onah juga pernah bertemu dan sudah berkenalan dengan beberapa teman yang ada disitu di lain kesempatan. Dari awal pertemuan lansung saja keliatan betapa ‘Unik’nya dia. (belakangan gue tau ternyata menurut dia awal pertemuan, gue terlihat galak bahkan menyeramkan).
Setelah pertemuan itu, kita sekali ketemu di belakang Detos. Biasa, tegur sapa yang standar, topik tidak jauh dari “apa kabar? Skripsi udah? Sidang kapan?” dan jawaban juga gak jauh-jauh dari “Baik. Skripsi lagi proses. Do’a in ya biar kita lulus bareng. Semangat”.
Tapi siapa yang menyangka setelah lulus kuliah, kami kemudian dipertemukan kembali ketika ada proyek bareng di sebuah NGO. Kemudian ketika gue ingin pindah kost, Onahlah yang kemudian menawarkan kost ditempat yang sama dengannya. “Di kost aku aja. Kayaknya ada yang kosong. Mba penjaga kost nya juga baik dan sering masakin buat anak kost gitu. Di meja ruang tamu aja selalu ada makanan. Seru kan?”
Jadilah gue sama seorang teman lainnya pindah kost ditempat Onah. Ya tentu saja, mba penjaga kost nya tidak masak sesering yang Onah bilang. Dan mengenai makanan yang ada di meja ruang tamu itu maksudnya makanan punya orang lain. (-_-‘)
Semenjak itu kita makin dekat bertiga, termasuk Greenbee karena bertemu hampir tiap hari, dan mencoba beberapa pengalaman bersama. Sempat ikut penelitian di Bogor bersama 3 profesor dari Jepang selama 5 hari. Walaupun sebenarnya yang ditawarin penelitian pada awalnya adalah Onah yang notabenenya anak jurusan kesehatan lingkungan. Sedangkan gue dan Greenbee ikut dikarenakan kepercayaan dan kebaikan hati Onah. Gue Kriminologi, Greenbee Fiskal. Benar-benar jauh dari lingkungan. Kalaupun mau maksa ya bisalah gue juga belajar Kejahatan lingkungan.
Onah dibilang ‘Unik’ bukan tanpa alasan. Onah itu orang baik, jarang marah. Tapi akan sangat mengerikan kalau lagi LAPAR, ditambah Nyium BAU ROKOK. Hal inilah yang seringkali membuat gue diam lama-lama, terlebih kalau dalam posisi Greenbee juga LAPAR. Semuanya menjadi tidak terkendali. Onah itu orangnya lupaan, dan gak jarang telmi.
“Lho kok gelas aku ada dikamar sherly?”
“Please deh, gelas kita kan sama-aaan!!!” ini kekesalan yang pertama.
Onah pernah nonton film yang sama dua kali dengan reaksi yang nyaris sama, Ketawa ngakak, terus Nangis terisak-isak. Emang sih wajar nonton film yang sama beberapa kali, tapi ini tanpa jeda. Jadi kayak seolah-olah Gom Player lo disetting Playback.
Onah dan Greenbee itu sering banget berantem, ejek-ejekan, fans girling bareng. Dan itu semua dilakukan dengan suara yang kenceng banget sampai orang satu kereta denger. Kebayang dong, gue harus gimana? Bener, pura-pura gak kenal mereka berdua.
Bertiga kita ngerasain asam garam kehidupan bersama selama 6 bulan dalam proyek yang sama. Sekarang kita udah punya kesibukan masing-masing. Kembali ke alam masing-masing namun tetap menyempatkan ketemu bareng.
Onah punya hampir semua karakter yang digambarkan dimiliki oleh orang-orang bergolongan darah O. Terlepas dari itu, Onah adalah salah satu orang paling Tulus yang pernah gue kenal. Onah juga orang yang berani mengejar impiannnya. Onah juga orang yang mandiri. Gue bilang diri gue mandiri, menurut gue Onah lebih dari itu.
Onah bercita-cita untuk melanjutkan kuliah di Jepang. Gue yakin Onah bisa mencapai impiannya ini. Sempat mendapatkan LoA dari Universitas Tokyo, namun harus ditunda. Semoga kedepannya bisa beneran ke Jepang ya, Onah. Selain itu, Onah juga punya Bimbingan Belajar. Jadi teman gue satu ini bisa dibilang udah Ceo yang udah punya beberapa staff pengajar. Luar biasa! Proud of you! Onah tetap semangat!
Walaupun ‘Unik’. Temen satu ini ngangenin. Kangen bertukar fikiran bareng. Kangen ngebully dia. Kangen marahin dia (karena satu-satunya orang yang pernah bikin gue nunggu duduk distasiun selama 2 JAM! Berujung gue diemin seharian). Onah tetap jadi orang yang tulus ya. 사랑해애요 내 칙구 ~
Maaf ya, nulisnya beda sama challenge yang dikasih. Kapan-kapan masak lagi dan kita makan bareng lagi ^^
“ Gengs, aku bikin challenge nulis flash story 200 kata. Temanya Gajah. Ada yang mau ikut? Waktu 30 jam dari sekarang :D”
Seru! Tapi kemudian ada bisikan di kuping sebelah kanan, (*gak tau siapa, tiba-tiba suasana serem) kenapa nggak bikin tulisan tentang dia aja sekalian.
Sebutlah namanya Onah (*Maaf bagi yang bernama sama dan merasa tidak rela). Awal kenalan sama Onah adalah unsur ketidaksengajaan yang berujung manis (hoeeekk). Sewaktu masih menjadi mahasiswa tingkat akhir, kumpul sama teman-teman menjadi hal yang menyenangkan. Waktu itu moment-nya ngumpul sama teman-teman IA SMANSA (Ikatan Alumni SMA Satu). Hari itu si Onah ikutan. Pada dasarnya gue dan Onah beda SMA, bahkan beda provinsi dan Beda PULAU. Lalu kenapa ada Onah? Ternyata Onah adalah salah satu teman deket dari Malin (*Baca namanya dari belakang). Jadilah kita kenalan.
Onah adalah tipikal Bunglon. Dengan cepat dia bisa menyesuaikan dengan teman-teman lainnya. Sehingga kita tidak merasa canggung sedikitpun. Selain itu Onah juga pernah bertemu dan sudah berkenalan dengan beberapa teman yang ada disitu di lain kesempatan. Dari awal pertemuan lansung saja keliatan betapa ‘Unik’nya dia. (belakangan gue tau ternyata menurut dia awal pertemuan, gue terlihat galak bahkan menyeramkan).
Setelah pertemuan itu, kita sekali ketemu di belakang Detos. Biasa, tegur sapa yang standar, topik tidak jauh dari “apa kabar? Skripsi udah? Sidang kapan?” dan jawaban juga gak jauh-jauh dari “Baik. Skripsi lagi proses. Do’a in ya biar kita lulus bareng. Semangat”.
Tapi siapa yang menyangka setelah lulus kuliah, kami kemudian dipertemukan kembali ketika ada proyek bareng di sebuah NGO. Kemudian ketika gue ingin pindah kost, Onahlah yang kemudian menawarkan kost ditempat yang sama dengannya. “Di kost aku aja. Kayaknya ada yang kosong. Mba penjaga kost nya juga baik dan sering masakin buat anak kost gitu. Di meja ruang tamu aja selalu ada makanan. Seru kan?”
Jadilah gue sama seorang teman lainnya pindah kost ditempat Onah. Ya tentu saja, mba penjaga kost nya tidak masak sesering yang Onah bilang. Dan mengenai makanan yang ada di meja ruang tamu itu maksudnya makanan punya orang lain. (-_-‘)
Semenjak itu kita makin dekat bertiga, termasuk Greenbee karena bertemu hampir tiap hari, dan mencoba beberapa pengalaman bersama. Sempat ikut penelitian di Bogor bersama 3 profesor dari Jepang selama 5 hari. Walaupun sebenarnya yang ditawarin penelitian pada awalnya adalah Onah yang notabenenya anak jurusan kesehatan lingkungan. Sedangkan gue dan Greenbee ikut dikarenakan kepercayaan dan kebaikan hati Onah. Gue Kriminologi, Greenbee Fiskal. Benar-benar jauh dari lingkungan. Kalaupun mau maksa ya bisalah gue juga belajar Kejahatan lingkungan.
Onah dibilang ‘Unik’ bukan tanpa alasan. Onah itu orang baik, jarang marah. Tapi akan sangat mengerikan kalau lagi LAPAR, ditambah Nyium BAU ROKOK. Hal inilah yang seringkali membuat gue diam lama-lama, terlebih kalau dalam posisi Greenbee juga LAPAR. Semuanya menjadi tidak terkendali. Onah itu orangnya lupaan, dan gak jarang telmi.
“Lho kok gelas aku ada dikamar sherly?”
“Please deh, gelas kita kan sama-aaan!!!” ini kekesalan yang pertama.
Onah pernah nonton film yang sama dua kali dengan reaksi yang nyaris sama, Ketawa ngakak, terus Nangis terisak-isak. Emang sih wajar nonton film yang sama beberapa kali, tapi ini tanpa jeda. Jadi kayak seolah-olah Gom Player lo disetting Playback.
Onah dan Greenbee itu sering banget berantem, ejek-ejekan, fans girling bareng. Dan itu semua dilakukan dengan suara yang kenceng banget sampai orang satu kereta denger. Kebayang dong, gue harus gimana? Bener, pura-pura gak kenal mereka berdua.
Bertiga kita ngerasain asam garam kehidupan bersama selama 6 bulan dalam proyek yang sama. Sekarang kita udah punya kesibukan masing-masing. Kembali ke alam masing-masing namun tetap menyempatkan ketemu bareng.
Onah punya hampir semua karakter yang digambarkan dimiliki oleh orang-orang bergolongan darah O. Terlepas dari itu, Onah adalah salah satu orang paling Tulus yang pernah gue kenal. Onah juga orang yang berani mengejar impiannnya. Onah juga orang yang mandiri. Gue bilang diri gue mandiri, menurut gue Onah lebih dari itu.
Onah bercita-cita untuk melanjutkan kuliah di Jepang. Gue yakin Onah bisa mencapai impiannya ini. Sempat mendapatkan LoA dari Universitas Tokyo, namun harus ditunda. Semoga kedepannya bisa beneran ke Jepang ya, Onah. Selain itu, Onah juga punya Bimbingan Belajar. Jadi teman gue satu ini bisa dibilang udah Ceo yang udah punya beberapa staff pengajar. Luar biasa! Proud of you! Onah tetap semangat!
Walaupun ‘Unik’. Temen satu ini ngangenin. Kangen bertukar fikiran bareng. Kangen ngebully dia. Kangen marahin dia (karena satu-satunya orang yang pernah bikin gue nunggu duduk distasiun selama 2 JAM! Berujung gue diemin seharian). Onah tetap jadi orang yang tulus ya. 사랑해애요 내 칙구 ~
Maaf ya, nulisnya beda sama challenge yang dikasih. Kapan-kapan masak lagi dan kita makan bareng lagi ^^