Cerita Aku, Kamu, Dia dan Mereka

To accomplish great things, we must not only act, but also dream; not only plan, but also believe.

Jumat, 24 Agustus 2012

Manusia 4 Dimensi


Well, kembali mengingat masa lalu, seorang teman yang mampu membuat tawa dan beberapa perasaan lainnya sekarang ini. Kejadian-kejadian dulu yang membuat gue sampai tidak mau berangkat sekolah karena harus menyaksikan tingkahnya yang menyebalkan. Setiap hari pasti diisi dengan kejadian tidak menyenangkan, dan harus berantem. tapi dia teman SMA gue yang selalu mengisi diary gue selama 3 tahun masa SMA, bukan karena gue menyukainya, sebaliknya, gue merasa sangat kesal padanya. Dulu, kami tidak pernah akrab, tidak pernah tertawa lepas, bayangkan saja, waktu kelas 1 SMA dia adalah alasan yang membuat gue malas pergi kesekolah. Ketika pada umumnya anak-anak dikelas punya HP dan gue menyimpan semua nomor mereka, namun gue tidak melakukan hal yang sama kepada dia.

Namanya bahkan lebih sering gue sebutkan dalam diary gue sebelumnya dibandingkan dengan cowok yang gue sukai saat itu, miris banget. Dia menjadi musuh gue dalam minggu pertama kami sekolah, dimulai dengan sifatnya yang tidak gue sukai, hingga pada salam pertama yang dia ucapkan kepada gue, kata-kata dengan nada memerintah dan tidak sopan. Kelas 1 SMA penuh dengan masa-masa menyebalkan antara gue dengan dia. Dia bahkan menganggap gue laki-laki dan memanggil gue dengan sebutan laki-laki, “ANG”. Menyebalkan., hal itu di mulai semenjak dia tahu bahwa gue bisa memainkan gitar dan bermain catur, Emang karena gue bisa main gitar, bisa main catur, trus lo lansung cap gue sebagai cowok?! Banyak tau cewek lain yang juga jago main gitar, nggak menjadikan dia laki-laki, kan? Primitive! J
Hubungan kami dipenuhi dengan Chaos.. haha

Awalnya dia selalu mengganggu ketenangan hidupgue dikelas, hingga kemudian dia sering melamun dan tidak mengganggu gue, bahkan tidak berbicara, gue mulai cemas, bukan karena gue di cuekkin, namun lebih karena khawatir. Hubungan yang aneh bukan? Kemudian kami bertengkar lagi, kali ini tidak terlalu menjadi beban untuk gue.. karena gue bisa membalasnya dan dia tertawa! Haha sebegitu tabjunya gue. Hingga kemudian dia kecelakaan dan tidak masuk sekolah sampai 1 minggu. Jujur, gue merasa kehilangan, maksudgue kehilangan musuh, yang menghadirkan warna hitam dalam hari-hari gue. Hingga kemudian dia kembali sekolah, gue ingat saat pertama kali gue melihatnya di gerbang sekolah setelah lama dia absen masuk sekolah, gue merasa sangat senang, gue tidak mengerti perasaan senang saat itu, padahal gue tahu ketika dia datang, maka itu akan memperpendek umurgue karena gue akan berteriak dan marah lagi.. entahlah, gue merasa senang saat itu. Gue geli sendiri melihat dia yang kakinya sakit dan menjadi orang yang harus mengandalkan orang lain untuk bisa bergerak, yang saat itu menjadi teman baiknya. Dan tentu saja saat itu dia menjadi tidak berdaya untuk melawan gue.. dalam satu hari dia bisa memanggil nama gue dengan baik, tentu saja karena dia butuh catatan gue.. beuh!

Kemudian kembali lagi menjadi hari-hari yang penuh chaos.. tapi itu tidak seburuk pada saat kami di awal kelas 1. Bahkan kami berada dalam 1 kelompok belajar, dia juga pernah datang kerumah meminjam catatan, bahkan juga, kami di ceng-cengin sama teman-teman satu kelas. Tapi, tentu saja gue tidak mengubrisnya, karena menurut gue, gue tidak menyukainya dalam artian ‘love’, meskipun hubungan kami cukup membaik. Kemudian pada saat naik kelas, maka yang menjadi harapan gue adalah kami tidak berada dalam kelas yang sama karena gue saat itu juga IPS dan begitu juga dengan dia. Dan Yippi, kami memang tidak sekelas, tpi semnjak itu, kami bahkan sangat jarang berkomunikasi, gue kemudian juga tidak tahu, itu hal yang baik atau buruk.. hahha

Hingga kemudian kami dipertemukan lagi, hahaaha.. maksud gue, kami satu les, dan pada saat itu, gue semakin kesal, bukan karena berantemnya, tapi karena cara dia ngomong dan bersikap ke gue, yang masih bro-men. Gue sebel dan juga pada saat itu merasa sedih, kenapa sih dia harus begitu, sedangkan sama teman-teman lainnya dia bisa bersikap biasa..

Selama SMA hubungan menjadi naik turun tidak jelas, maksudnya hubungan pertemanan kami tentu saja. Kemudian ketika gue sudah kuliah, dan kita benar-benar berpisah, sesuatu yang dulunya tidak pernah gue bayangkan terjadi.. ya, kami bisa berkomunikasi secara normal di media komunikasi entah itu telpon, dan juga internet. Dia juga bahkan menelpon gue dan kami bicara banyak, gue juga mengungkapkan apa yang gue rasakan selama 3 tahun berada dalam 1 SMA dengan dia. Bagaimana gue merasa kesal, dan sikap dia yang tidak gue sukai dan beberapa hal yang gue sukai. Menyenangkan sekali, gue tidak pernah membayangkan itu terjadi.. gue senang, tapi tentu saja dia tetap memanggilgue dengan panggilan favoritnya dan sekaligus sangat gue benci,”ANG”. Dia berbicara seolah-olah kami adalah teman cowok, menyebalkan, ada seorang cowok yang dengan keuhkeuh tetap menganggap gue laki-laki!

Oh iya, adiknya kemudian juga diterima di UI, jurusan akuntansi, jurusan yang dulunya sangat gue inginkan.. gue bertemu dengan adiknya, bahkan kami cukup akrab untuk ukuran orang yang tidak pernah berbicara selama ini.. gue melihat sisi lainnya dari cowok 4 dimensi seperti dia.. hahha.. tetap saja gue, sepanjang kesadaran gue sekarang, gue tidak mempunyai perasaan special seperti yang dulu sering dikatakan teman-teman gue di sekolah, Bagi gue, itu tidak akan terjadi antara gue dan dia… hahaha… gue senang menjadi temannya, dan gue rasa cukup sampai disitu..
                  
Ternyata, seburuk apapun itu pada awalnya, harus bersyukur sama Allah, karena beberapa tahun kedepannya masih berguna, setidaknya menghadirkan perasaan senang saat mengingatnya.. hahaha

Hah… gue senang hari ini bisa bercerita banyak tentang sesuatu, See You… J



Greenbee


Saya punya seorang sahabat yang menurut saya perempuan yang sangat unik. Pertama kali mengenalnya adalah saat kami sama-sama berada di kelas 2 SMP. Memang pada waktu, kami tidak berada dalam kelas yang sama, namun kecintaan akan komik, novel membuat kami bisa berkenalan, bahkan pada waktu itu dia pernah membaca novel yang saya tulis sendiri, dan menurut saya masih sangat awam.

kelas 3 SMP pun kami tidak berada dalam kelas yang sama, namun sedikitnya saya mengenal kepribadian dia sebagai anak yang cerdas, terlebih pada waktu itu kami berada di kelas yang bisa dikatakan diunggulkan di SMP itu.

SMA, kami kembali satu sekolah, dan kali ini berada dalam 1 kelas yang sama, 1C atau yang biasa kami sebut dengan X.C. Menurut saya, dia dengan cepat merasa nyaman di dalam kelas itu, dan sebaliknya dengan saya. saya merasa orang-orang yang berada dikelas itu terlalu kaku, pendiam, dan terlihat sangat akademisi. Sampai senior kami yang dulunya kelas X.C juga berpenampilan dan memberikan kesan yang sama. Saya  merasa tidak betah dengan lingkungan seperti itu dan lebih memilih bermain dan bergaul dengan X.E yang menurut saya anak-anaknya lebih heboh dan menyenangkan, terlebih disitu juga ada sahabat saya.

Waktu berlalu, dan saya mulai merasa nyaman dengan lingkungan X.C namun, saat itu saya bukanlah sahabat baiknya, kami bergaul, namun hanya sebatas teman. Tidak ada pembicaraan yang bersifat pribadi, dan bisa dikatakan kami berada dalam lingkungan geng yang berbeda. Dia adalah tipikal anak pintar, terlebih pelajaran IPA, sedangkan saya sebaliknya lebih menguasai pelajaran IPS. Hobinya dan kecintaan akan Jepang membuat dia menjadi perhatian dari guru bahasa jepang kami saat itu. Terlebih ketika dia mencoba berbicara bahasa Jepang pada waktu pelajaran Bahasa Jepang. kami diajarkan hal yang sama, "Ohayou Gozaimashu, watashi wa ... Desu" tapi begitu dia yang melontarkannya, terdengar begitu baik dan seperti orang Jepang asli, dan sensei kami pun menyukainya. Pelajaran Bahasa Jepang berikutnya dia juga memberikan contoh yang baik, termasuk dalam menghapal Katakana dan Hiragana, juga bahkan ikut lomba Kana Kontes yang diadakan oleh sebuah Universitas di Padang.

Dia adalah sosok yang waktu itu cukup saya kagumi. Dia juga punya suara yang bagus, bisa menyanyi dan menari dengan baik, sungguh menyenangkan bisa menjadi dia.. tapi saya juga sangat senang dengan masa-masa SMA saya, meskipun pada saat itu dia masih bukanlah salah satu orang yang bisa saya sebut sebagai sahabat.

Kuliah, kami kembali dipertemukan, dan sama-sama diterima di Universitas dan fakultas yang sama, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Saya diterima di jalur Undangan, dan dia melalui tes UMB. Saya di Jurusan Kriminologi, dan dia di Jurusan Ilmu Administrasi Fiskal. Kami kemudian sama-sama tinggal di asrama UI, dan bahkan berada di lantai yang sama, meskipun sistem penempatan kamar adalah dengan cara diacak. Hingga kemudian, perlahan kami mulai dekat, mungkin awalnya bukan karena keinginan untuk saling mendekatkan diri, namun keadaan yang membuatnya menjadi demikian. Anak daerah, satu SMA, dan tentu saja kami harus lebih dekat

Waktu kembali membuat kejutan indah, dengan membuat kami semakin dekat, dan memutuskan untuk mencari kosan bersama, saya, dia, dan 2 orang teman lainnya yang sama-sama berasal dari Sumatera Barat. Kami kemudian berada di kosan yang sama, Wisma Regita. perlahan kami mulai menjadi sangat dekat, merayakan ulang tahun bersama dan lainnya tentu saja, perlahan walaupun tidak terucap, mengikrarkan diri menjadi sahabat, karena sudah menjadi keluarga kedua. Tempat mengadu keluh kesah, ketika orang lainnya bercerita kepada orangtua mereka sepulang kuliah, maka kami saling bercerita satu sama lainnya, bahkan, mereka sangat kenal dengan teman-teman bahkan dosen saya di kriminologi walaupun tidak pernah bertemu.

Saya sangat bersyukur bisa mengenal mereka bertiga. banyak hal yang sudah kami lalui bersama. Dia pernah bilang kalau saya memberikan dia semangat dan kadang menjadi contoh, hal yang sangat mengharukan bagi saya. Mengingat bahwa dia juga sosok yang saya kagumi. Sayangnya, dalam beberapa hal, dia belakangan menjadi rendah diri, atau lebih tepatnya minderan. Padahal dia memiliki banyak kemampuan yang sangat luar biasa bagi saya. Dia teguh memegang prinsipnya, katanya dia agak kurang baik dalam memahami etika pergaualan, namun berapa tahun kami berkenalan, saya melihat banyak kemajuan dari dia. jujur, saya pernah merasa kesal kepadanya, itu pasti dalam pergaulan, tapi akan dengan sangat cepat saya bisa melupakan kekesalan itu.

Dia adalah teman bicara yang menyenangkan, sholehah, sangat sayang dengan orangtua meskipun dia bukanlah tipikal yang akan mengungkapkan dengan mencium orangtuanya, meskipun kadang terkesan cuek, tapi menurut saya itu karena dia terbilang orang yang susah untuk mengungkapkan apa yang dia rasakan.

Beruntung dan merasa bersyukur, Allah mengirimkan dia menjadi salah seorang sahabat saya yang selalu mengingatkan saya akan banyak hal-hal baik, membuat saya bisa tersenyum dan merasa senang setiap kali melihat dia, meskipun beberapa kali dia bilang dia tidak manis, tapi sebenarnya dia manis..

Terima kasih sahabat, semoga kamu menjadi orang yang selalu bersemangat, dan akan selalu seperti itu, jujur saja, banyak orang yang bisa kamu kalahkan kalau kamu mau berusaha sedikiiit saja.. hehe.. 



Kamis, 31 Mei 2012

Yesterday is a History





Ketika memilih satu diantara dua, maka itu adalah saat tersulit, dibanding ketika masih harus memilih 2 diantara 3 atau lebih pilihan. Setidaknya begitulah buatku.


Ketika memilih prinsip hidup, maka ketika dihadapkan ke situasi yang membuatmu goyah akan prinsip, maka harus tetap yakin. Memang harus ada yang akan di perjuangkan, dan ada yang akan di korbankan. Setidaknya begitulah buatku.


Sekali pernah aku menyesal tidak mengambil satu tawaran yang aku yakin berpengaruh besar bagi hidupku, tapi disisi lain aku kembali bersyukur, karena dengannya aku berhasil mempertahankan prinsip hidupku, setidaknya hingga saat ini. Meskipun tidak bisa aku pungkiri bayang-bayang itu masih tetap ada.


Kemudian, hal ini tidak hanya sekali saja datang kepadaku, ke dalam lika-liku hidupku. Awal tahun lalu hal itu datang kembali padaku. Aku kembali mempertahankan prinsip ku. Hal yang aku takutkan kembali terjadi. Sedikit penyesalan, namun juga disisi lain, Kelegaan. Aku sadari aku lega mengambil pilihan itu, namun dengan jahatnya, penyesalan itu muncul sedikit seperti virus yang harus aku benamkan sedalam-dalamnya hingga dia tidak kembali muncul.


Aku berusaha mengendalikannya, layaknya seorang konduktor, mengatur menjadi lebih indah.
Aku juga berusaha meyakinkan diriku, bahwa ini adalah pilihan yang tepat dan terbaik, meski rasa tidak rela itu kembali muncul di saat-saat aku lengah.
Aku harap ini adalah manusiawi, 
namun bukan berarti aku membiarkan alasan manusiawi itu malah melemahkan ku, dan berbalik menyesali semuanya dengan teramat sangat.


Semuanya Indah pada waktunya, Bukan? semoga itu berlaku juga buat ku..

Kamis, 24 Mei 2012

catatan hari ini, ketika kegalauan datang! (re:Tema)

makin Parah.. harus milih satu!!!!!!


masa paling galau gue selama kuliah hampir 3 tahun! Ide ini muncul tiba2! arrrggghhh


wish I could take the right decisions,




until now I still have two frameworks of thought and each of them had the concept. choose one of two options is difficult.


must decide whether this is indeed a blessing, or as in a natural temptation several college students 

리쌍 .... 8  ... 섬데이 .. 죽인다 .. 도현 이 형 도 죽인다 .. 리쌍 ... 이런 썅 .. 완전 멋져 ...나도 리쌍 처럼 되고 싶다 .. 노력해야 겠어 .. 넘버원 리쌍! 더불어 달마 시안 화이팅! 똥파리 스컬 화이팅! 여러분 화이팅! 죽지 않아!

You certainly can, I'm your fans.

Do I have make two?? This clearly shows my uncertainty. I feel there are three people inmy body today. One theoretical, one practical, one more I'm as policy makers

This decision will greatly affect for some time to come. not, may be influential in my life.





Rabu, 02 Mei 2012

#random

Kamu mungkin pernah bertemu dengan mereka yang kadang bagi orang lain terlalu menyebalkan, terlalu egois, terlalu kaku, terlalu aneh. Tapi yang penting bukan betapa menyebalkan dia bagi orang lain, betapa anehnya dia bagi orang lain, namun betapa nyaman nya kamu ketika berbicara dengan dia. Jangan bodoh, dan hanya mengikuti pendapat orang lain tentang seseorang, lalu kamu berjalan menjauh dari dia. orang-orang seperti itu yang kadang akan menjadi sahabat baik kamu, sahabat yang bisa mengerti kamu, sahabat yang membuat kamu semakin cerdas, karena bisa berteman dengan orang seperti dia. Kalian pernah merasakannya? tidak? aku sudah, karenanya aku bisa menulis hal ini. dan aku bersyukur bisa mengenal orang seperti dia.. terima kasih.. :)

Sabtu, 28 April 2012

Bongkar Gudang

bongkar-bongkar file, nemuin gambar ini :)
teman-teman tersayang waktu SMA,
gambar ini dibikinin sama Milda sebagai hadiah ulang tahun dari kami untuk Hilda.



Gambarannya tepat banget, jadi keliatan pribadi masing-masing. :)
dari ujung kiri Ifne, Rahma, Echa, gue, Hilda..

jadi kangen mereka :)

-R.A.N-


Ini bukan sekedar cerita cinta
Tapi cerita aku, kamu, dia dan mereka
 yang memberikan aku duka,
Juga  yang membuatku tersenyum bahagia

Hari ini, dibawah langit senja, di dalam kotak segitiga
Tiba-tiba aku kehilangan kata-kata
Tidak bisa membedakan mana yang dimaksud dengan cinta
Mana yang dimaksud dengan kakaguman yang luar biasa
Aku, lagi-lagi tidak bisa membedakannya
Dan itu akan membuatnya terkubur
Tanpa pernah mencoba subur

Tidak tahu apakah hal ini baik
Atau malah sebaliknya



Ketika Semuanya Berakhir Indah



            Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh sebagian besar teman-teman ARC FISIP UI. Gue, meskipun belakangan ini disibukkan oleh kegiatan penelitian ARC  kelompok 1 SG, menyempatkan datang ke rapat H-1. Dari rapat kemaren terlihat bahwa persiapan panitia memang benar-benar baik. Gue, meskipun tidak melakukan apa-apa tetap bersemangat untuk besoknya, terlebih kemudian gue menjadi moderator acara talkshow.

            Malam itu, gue nggak bisa tidur. Bukan karena grogi atau semacamnya, tapi malam itu lagi kecanduan nulis, -nulis tugas dan nulis di blog-. Gue baru bisa tertidur setelah jam 2 lebih. Hasilnya, ya gue telat bangun. Jam 07.30 terdengar ketukan di pintu kamar, hampir aja gue nggak bukain tuh pintu karena perasaan mengantuk. Tapi ajaibnya, kaki gue melangkah menuju pintu dan membukanya.
            “Sher, udah jam,.. OMG, jangan bilang belum mandi?” [Sasha]
            “Hah? Yaaahh telat bangun, duluan deh sha, mau mandi dulu, makasih udah bangunin”
            Buru-buru gue ambil handuk dan mandi, gue ngaca, dan ya, akhirnya paham, pantesan tidur gue nyenyak banget, semalam gue maskeran cantik, jadi muka terasa adem-adem gimana.. gitu. Setangah jam kemudian, gue udah selesai mandi, dan jam 08.00 udah berada di halte Teknik nungguin bikun yang sayangnya datang terlalu lama..
            Sampai dikampus jam 08.30, perasaan pagi itu masih biasa, terlebih karena 1 jam sebelumnya masih ada ditempat tidur. Namun menit demi menit berlalu, dan perasaan bersemangat sekaligus tegang kembali datang. Terlebih ketika mendengar suara sayup-sayup tak sampai dari luar gedung Kom.
            “Kak Ijonk udah datang”
            Deg! Jantung gue semakin deg-deg an. Please, jangan salah pengertian, tapi dengan datangnya beliau semakin menegaskan bahwa waktu talkshow nya semakin dekat. kembali gue mengingat poin-poin penting yang dituliskan di TOR sebelumnya. Kemudian..
            “Sherly, ayo ngomong diluar dulu sama pembicaranya, diskusi dulu nanti Talkshownya mau kayak gimana” suara Ridho yang kecil tapi terdengar menggelegar dikepala gue.
            “Ngobrol, Dho? Kak Manshur juga udah datang?” [gue]
            “Iya, buruan!” [Ridho]
            “Ridho aja deh yang diskusi,” [gue]
            “Nggak bisa gitu dong, sher, ayo buruan, nanti kan di depan ngobrol juga. Ditemenin, ayo”
            Masih dengan grogi parah, gue akhirnya jalan juga ke tempat 2 pembicara itu duduk. Bunyi sepatu gue bener-bener nyaring saat itu, semoga bisa meredam detak jantung yang udah bikin konser sendiri.
            “Hallo, kakak.. saya Sherly” [gue]
            “Hallo, santai aja, nggak usah takut ,..” [Ijonk]
            “Hahaha, iya nih, kak, grogi soalnya. Sama Kak Manshur apalagi. Ngerasa terharu juga nih kak, kemaren waktu SMA, saya pernah study tour ke UI, terus yang menyambut adalah Kakak.” [gue]
            “Hahaha, iya, kamu yang dari Padang itu kan?” [Manshur]
            “Hah, Kepadang?” [Ijonk]
            “Bukan, mereka yang kesini” [Manshur]
“Iya kak, jadi waktu aku masih bocah-bocah gitu kesini, Kakak Manshur ini kasih kita motivasi gitu, sampai kemudian aku berhasil masuk ke UI, FISIP pula. Sekarang, malah akan satu meja sama kakak dalam satu acara. Gila, senengnya bukan main deh kak..” [gue]
Pembicaraan kemudian berlanjut agak serius, Agak. Akhirnya Gue kembali bisa yakin dan tenang sembari berharap acara talkshow nya akan baik dan tidak mengecewakan panitia yang udah beberapa minggu ini bekerja dengan keras.. akhirnya it’s time to talkshow. Grogi, pastinya, tapi gue nggak panik, salah satu kelebihan gue adalah, gue akan berbicara dengan baik disaat rumit seperti itu, bahkan gue sendiri kaget, widih, ngomongnya lancar, padahal waktu latihan sebelumnya ngomongnya nggak selancar itu, haha
Talkshow berjalan dengan menyenangkan, beberapa kali gue melemparkan guyonan yang secara spontan keluar begitu saja. Pembicara memang benar-benar orang yang bersahabat, setidaknya banyak ngomong, jadinya gue nggak bingung untuk mencari cara memancing pembicara untuk bisa aktif ngomong. Banyak hal yang gue dapatkan hari ini, berikut kutipan keren dari mereka:
[Ijonk] “Bakat dan Keinginana harus beriringan, tidak perlu jago menulis, cukup terus menulis aja sampai punya cirri khas”
[Manshur] “Kita harus punya motivasi dalam menulis, entah itu hadiah atau apa pun, yang penting motivasi itu terus meningkat”
[Manshur] “Menulis adalah salah satu sarana konkret untuk menyelesaikan masalah bangsa, asalkan gak kritik doang, tapi solutif”
[Ijonk] “Kalau ciri khas saya, ya biasa menulis dengan dimulai judul yang keren, jadinya akan menarik untuk dibaca”
Pokoknya, the best deh, pengalaman jadi moderator talkshow hari ini, belajar banyak hal juga.

[ini waktu studytour SMA, sayang gue nggak ada di Foto ini]


Habis dari kampus, gue pun bertolak ke Mang Engking, ada undangan makan siang bareng keluarganya Mia, sampai disana jam 1.
Tararenkyu, Mia dan keluarga :)


Setengah jam kemudian gue harus buru-buru berangkat ke Salemba Group Cileungsi. Untunglah langkah gue dimudahkan, meskipun terkena macet juga, tapi gue Cuma telat 15 menit sampai di SG itu.
Hari ini jadwalnya gue ngajar anak kelas 6 SD, sumpah ribut parah, bahkan ketika gue ngenalin nama, Sherly Tricia Ningsih, malah diisengin sama mereka, kak, aku boleh panggil Cia nggak? Terus ujung-ujungnya “CIA, CIA, CIA!” hari itu gue mau nggak mau lebih muter otak, nggak Cuma ngajar mereka, namun juga bisa masukin materi pelajaran disela-sela games. 
Habis ngajar SD kelas 6 gue diminta ngajar mobile di SG cibubur, emang sih di antar jemput, tapi gila, capek banget gue. Malamnya ngajar anak kelas 11 IPS A dan yang datang Cuma satu orang, namanya Ricky. Dia minta diajarin tentang Management, yaah, tapi gue nggak prepare dan nggak punya bahannya. Terus dia inisiatif, dia bawa Laptop, dan kita buka internet, nyari bahan, dan gue ngejelasin Management dari bahan itu. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar, anaknya cooperative, jadinya nggak kaku..
Senang, terlebih ketika malamnya pulang ngajar, capek, baca SMS ucapan terima kasih buat hari itu, jadi bener-bener bikin tenaga pulih kembali. J
Hari itu jadi pengalaman yang nggak bisa dibeli, bahkan tiket Suju sekalipun, meskipun pada dasarnya gue sedih juga nggak bisa nonton L



                                                                                    Sherly, 28 April 2012


Jumat, 27 April 2012

Coretan Hari Ini


Terkadang kaget dengan apa yang pernah diri sendiri fikirkan. kadang hal tersebut terlalu jenius. bahkan terkadang suatu hal itu terkesan sepele, dan karenanya tidak ada kepercayaan diri untuk mengungkapkan pemikiran tersebut.

Namun, ketika ada orang lain yang menyampaikan hal yang sama, tiba-tiba kamu merasa hal tersebut memang luar biasa. hal yang kemudian kamu rasakan adalah penyesalan.
sedih bukan. beranilah berbicara, beranilah berpendapat, memang bukan asal berpendapat, tapi ketika itu adalah hal yang solutif, kenapa tidak?




#renungan sebelum tidur



[Re-post] HIDUP BAHAGIA











                                  
           

Happy Birthday Rahma



hari ini ulang tahun Rahma, jadi ke ingat beberapa tahun sebelumnya. saat pertama kali kami merayakan ulang tahunnya. aku, Icha, Hilda dan Ifne. bela-belain begadang dan tepat jam 12 malam berjalan ke rumahnya Rahma. persiapan ulang tahun dia udah kita lakuin beberapa hari bahkan 1 minggu sebelumnya, hingga membangun kerja sama dengan keluarganya dia, Mama, dan juga adik laki-lakinya.
Alhamdulillah semua berjalan sukses, dan menjadi penguat persahabatan kami saat itu.
merayakan ulang tahun bersama menjadi kebiasaan bagi kami setelahnya. bermacam-macam bentuk kejutan, meskipun tidak semua berhasil dan sesuai rencana, namun tetap indah pada akhirnya.

Ingin sekali merayakan ulang tahun bersama mereka lagi.
kapan-kapan mau nulis tentang kepribadian mereka :)




LOVE YOU GUYS :)

Coretan hari ini (lagi)

Sebagian orang mungkin beranggapan bahwa menulis Diary itu cengeng, dan selalu di 


identikkan dengan perempuan manja, feminin. tapi bagiku, dengan menulis diary, kemudian 


beberapa tahun setelahnya kembali membaca tulisan ku itu, banyak hal yang bisa aku 


dapatkan. hal itu membantu ku kembali tersadar apa yang pernah menjadi mimpi ku. aku 


belajar dari pengalaman-pengalamanku. aku semakin kenal dengan diri ku. diary itu 


menggunakan bahasa yang spontan. sederhana tapi maknanya dalam, karena ditulis dengan 


perasaan.




ketika sedih, senang, marah, haru, semua itu tergambar dalam tulisan itu. ketika 


membacanya aku seperti menyelam kepada masa lalu. bukan untuk aku tangisi, tapi untuk aku 


pahami dan mengerti, semoga kedepannya menjadi lebih baik.. ♥




 #curhatan sore hari



Coretan Sore ini

Terkadang kaget dengan apa yang pernah diri sendiri fikirkan. kadang hal tersebut terlalu jenius. bahkan terkadang suatu hal itu terkesan sepele, dan karenanya tidak ada kepercayaan diri untuk mengungkapkan pemikiran tersebut. 


Namun, ketika ada orang lain yang menyampaikan hal yang sama, tiba-tiba kamu merasa hal tersebut memang luar biasa. hal yang kemudian kamu rasakan adalah penyesalan. 
sedih bukan. beranilah berbicara, beranilah berpendapat, memang bukan asal berpendapat, tapi ketika itu adalah hal yang solutif, kenapa tidak?

#renungan sebelum tidur

Sabtu, 21 April 2012

UNTITLE

Maaf, blog ini jadi nggak bertema.. bukan karena apa-apa, karena sekarang yang gue suka cuma nge-post apa-apa yang menurut gue bisa dikonsumsi khalayak ramai.
nggak suka?
abaikan

Pemikir Dinamis


Tipe Pemikir Dinamis adalah orang-orang yang penuh percaya diri dan mandiri. Mereka memancarkan antusiasme dan energi. Tipe Pemikir Dinamis mengejar tujuan-tujuan mereka dengan aktif dan penuh semangat. Tak ada yang lebih mereka cintai dibanding tantangan-tantangan baru. Tipe ini dilahirkan sebagai pemimpin, kompeten, penuh semangat, dan bertanggung jawab. Mereka memiliki mata yang tajam dalam melihat kesalahan dan dapat mengritik tanpa kenal ampun jika melihat kesuksesan suatu proyek terancam bahaya. Mereka sama sekali tidak peduli apakah mereka mengasingkan orang lain dalam prosesnya. Tapi mereka selalu menerima argumen-argumen objektif; mereka sangat menyukai diskusi, sangat berbakat retorika, dan pandai meyakinkan serta menyemangati orang lain.

Karena sangat mudah bergaul, tipe Pemikir Dinamis suka jika dikelilingi banyak teman, lebih disukai jenis yang dengannya mereka dapat berbagi minat dan berdiskusi mengenai beragam jenis topik. Mereka sangat blak-blakan tapi tidak pernah dengan maksud jahat. Kalau Anda tahan dihujani kata-kata yang diucapkan tanpa tedeng aling-aling, Anda bisa mendapatkan teman yang setia dan penasehat yang teguh dalam diri mereka. Segala sesuatu yang baru dan tidak dikenal merangsang tipe Pemikir Dinamis dan membangkitkan rasa ingin tahu mereka. Namun demikian, peraturan, rutinitas, dan hal-hal tradisional membangkitkan penolakan mereka. Jika sesuatu tidak berjalan sebagaimana mereka inginkan, mereka dapat bereaksi agak bebal dan keras kepala.

Tipe Pemikir Dinamis berharap banyak pada diri mereka sendiri dan orang lain. Siapa pun yang tidak cocok dengan rencana mereka tidak akan ditolerir. Kadang-kadang mereka tampak agak kejam karena keterusterangan mereka. Pasangan dan keluarga juga merasa sulit memuaskan tipe Pemikir Dinamis. Mereka tahu persis apa yang mereka inginkan dan berkompromi tak pernah terpikir oleh mereka. Barangsiapa memiliki tipe Pemikir Dinamis sebagai pasangan harus memiliki kepribadian kuat dan memiliki kemandirian tinggi serta rasa percaya diri yang cukup untuk memberi sedikit perlawanan kepada tipe pendominasi ini. Biasanya, bagi tipe Pemikir Dinamis, hubungan dengan pasangan hanya berada di urutan kedua setelah pekerjaan mereka. Namun mereka suka memiliki pendamping yang setara dengan mereka secara intelektual, yang dengannya mereka dapat mengejar tujuan-tujuan bersama dan mengadakan diskusi-diskusi menarik sepanjang malam; lebih disukai diskusi-diskusi faktual – hal-hal sentimental dan asmara bukan kegemaran mereka.

Powered By Blogger